INTERNET CAKAP


Sulit untuk tidak mengakui  bahwa kita cukup bergantung pada internet saat ini.  Pada era digital dimana penggunan internet sangat dibutuhkan bahkan hanya untuk sekedar say hello dengan teman.  Internet tigunakan oleh berbagai usia mulai dari anak yang belum genap 1 tahun sekalipun sudah mulai bermain dengan Ipad atau Tab yang dilengkapi fasilitas internet yang diberikan orang tuanya agar si anak tidak rewel.  Internet pun digunakan oleh kaum manula dari yang memang digunakan sebara aktif untk komunikasi atau hanya untuk sekedar browsing mencari berita atau belanja online.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian KOMINFO Indonesia termasuk dalam peringkat atas dalam penggunaan intenet


Dibalik manfaat yang didaptkan dari penggunaan internet tentunya terdapat bahaya yang mengintai khusunya bagi anak anak kita yang aktif menggunakan internet.  Sayangnya bahaya yang mengintai seringkli tidak disadari oleh anak anak kita bahkan kita sebagai orang tua sekalipun. Saat ini pengguna internet di Indonesia kurang lebih berjumlah 81 juta dan 80 % nya adalah anak anak  (berusia sampai 18 tahun). Berbagai kejahatan  akibat penggunaan internetpun semakin banyak terjadi masyarakat dan anak anak  merupakan target utama para pelaku kejahatan Internet. 
Anak anak harus terlindungi dari berbagai kejahatan akibat penggunaan internet sehingga  tidak menjadi Korban  dari Cyber Fraud ( penipuan transaksi online dan berbagai informasi tidak benar yang beredar di internet), Cyber Bullying (kekerasan dan pelecehan melalui internet), Pornografi melalui gambar dan video asusila, Cyber Gamling atau permainan judi berkedok game social media, Cyber Stalking  atau penculikan yang diawali dengan berkenalan di social media.

Untuk meghindari berbagai kejahatan tersebut ada baiknya kita mengajak anak anak untuk menggunakan internet secara CAKAP atau Cerdas Kreatif dan Produktif


Lima Kesalahan Orang Tua Dalam Penetapan Disiplin Pada Anak

Kesalahan Orang tua yang  Seharusnya Tidak Dilakukan Saat Menerapkan Disiplin

Dalam menerapkan disiplin orangtua seringkali melakukan kesalah yang kadang tidak disadari.  Berikut adalah 5 kesalah yang dilakukan orang tua dalam menerapkan disiplin pada anak

Menyuap
Jangan Pernah memberi hadiah kepada anak sambil meminta anak untuk berjanji tidak melakukan hal yang orang tua larang.  Misalnya “ Janji yang tidak lagi bermain game pada jam belajar, dan ibu sudah siapkan hadiah bila kamu menepati janji” Ini jelas orang tua menyuap anak.  Pada akhirnya anak akan menuruti apa kata orangtuanya hanya karena iming-iming hadiah bukan karena kesadaran.    Sebaiknya bila ingin memberi hadiah akan lebih baik bila kita memberikannya saat anak mendapatkan prestasi  dan ini merupakan wujud penghargaan orang tua terhadap kerja keras anak.

Berbohong
Orangtua seringkali berbohong dalam mengatasi berbagai rengekan anak.  Berbohong kadang menjadi jurus ampuh dalam menenangkan anak.  Misalanya “ Mama harus pergi ke rumah teman mama, adik jangan ikut yak arena di rumah teman mama ada harimau besar”   Cara seperti ini mungkin berhasil untuk mencegah anak merengek, tapi perlu diingat bahwa berbohong akan membuat anak kehilangan kepercayaan pada kita dan yang lebih berbahaya adalah dengan kita berbohong pada anak secara tidak langsung kita mengajarkan anak untuk menjadi pembohong.

Memperbolehkan Anak  Melanggar
Sebaiknya jangan biarkan anak melakukan pelanggaran, perlu anak diberi peringatan secara bertahap bila anak melanggar peraturan. 

Mengancam dan Memarahi
Saat anak melanggar peraturan beri peringatan secara bertahap bukan dengan mengancam atau memarahi.  Misalnya “Kalau kamu tidak mau makan, nanti sepedanya ibu berikan sama anak diseberang rumah!”   Mengancam pada anak namun tidak benar benar dilakukan akan membuat anak merasa dibohongi atau  anak akan mengnggap  orang tuanya hanya sekedar mengancam saja.    Bila pada akhirnya peringatan tidak mempan juga , orang tua boleh memberikan hukuman  yang tidak bersifat kekerasan. Dari pada dimarahi lebih baik menunjukan contoh atau sikap yang seharusnya dilakukan oleh anak

Membuat Target aterlalu Tinggi
Oran tua perlu menghindari menuntut anak menjalankan disiplin dengan sempurna.   Misalnya  orangtua meminta anak untuk tetap bersikap manis saat orang tua sedang berbelanja.   Orangtua perlu juga melakukan sesuatu yang membuat anak merasa nyaman, misalanya sebelum berbelanja ajak anak ke tempat permainan anak anak dan biarkan anak anak bermain sejenak.  Setelah dirasa cukup baru kita ajak anak kita untuk ikut serta dengan orang tua dalam berbelanja

Disiplin dan Kekerasan


Disipilin ialah perasan taat  dan patuh terhadap nilai nilai maupun peraturan yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu ysng menjadi tanggung jawabnya. Kadang dalam pelaksanaannya disiplin terdapat unsur hukuman bagi yang melanggar nilai dan peraturan. Penerapam disoplin dapat dilakukan dengan paksaan namun juga bisa juga dengan sukarela.
Untuk anak usia dini bentuk disiplin sebaiknya dilaksanakan secara sukarela dan melalui cara bermain. Orang tua, guru maupun masyarakat  yang paling berpengaruhalam mendiplinkan anak.  Namun sayangnya kekerasan terhadap anak baik dirumah maupun disekolah masih sering terjadi dengan alasan ingin menerapkan pendipilinan dan pendidikan karakter.  Para pelaku kekerasan sering berdalih  bahwa yang mereka lakukan adalah cara untuk mendiplinkan dan membentuk karater baik anak.   Padahal disiplin jelas sekali berbeda dengan kekerasan.  Pemahaman yang kurang dari orang tua dan guru mengenai disiplin telah menjadi penyebab terjadinya kasus kasus kekrasan terhadap anak.   Seringkali orang tua dan guru menyamakan  disiplin dengan pemberian hukuman dalam bentuk kekerasan.

Contoh kasus penerapan disiplin yang menjurus pada kekerasan
Di salah satu SMP di Kota Bandung , peraturan sekolah mengharuskan anak anak untuk sholat Duha setiap hari sebelum belajar.  Pembiasan disiplin keagamaan yang baik.  Menjadi tidak baik atau salah saat anak anak perempuan yang sedang menstruasi dianggap berbohong dan mencari alasan.  Puncak dari ketidakpercayaan tersebut adalah dengan membariskan anak anak yang  sedang menstruasi, difoto sebagai barang bukti dan guru perempuan meraba bagian belakang anak anak untuk memasastikan anak tersebut menggunakan pembalut atau tidak.  Ini sudah prilaku pelecehan dan kekerasan yang dilakukan guru pada anak didiknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerapkan disipliplin pada anak.
1.      Hindari memberi label pada anak anak saat anak melanggar disiplin.  Label nakal misalnya dapat membuat anak anak yakin bahwa merekan nakal dan mereka akan mengembangkan perilaku mereka sesuai label
2.      Konsistensi.  Aturan yang diubah ubah akan membuat anak bingung sehingga ar=turan tersebut menjadi tidak berarti
3.      Orang tua perlu mengulang aturan berkali kali sehingga anak anak mengikuti aturan yang sudah dibuat
4.      Sebaiknya tidak menggunakan kata TIDAK atau JANGAN karena akan membuat aturan menjadi tidak efektif

5.      Sekali kali biarkan anak anak menanggung resiko dari kesalahan atau peraturan yang dilanggarnya.  Dengan cara ini anak akan belajar dari kesalahnnya

Menjadi Ibu Bahagia Yang Dicintai


Menjadi seorang ibu dan memiliki anak merupakan keinginan hampir semua wanita, bahkan bagi yang baru berencana  untuk membina rumah tangga. Menjadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan menghabiskan waktunya dirumah bukanlah hal mudah, tapi juga bukan sesuatu yang sukar.  Seringkali kita dengar bahwa menjadi Ibu tidak ada sekolahnya.  Darimana para ibu dapat  belajar agar menjadi ibu yang baik, padahal menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah.  Berbagai kendala dan permasalahan akan muncul secara bersamaan. Biasanya, seorang ibu rumah tangga menjalankan profesinya sebagai rutinitas dengan hanya mengandalkan naluri tanpa menggunakan ilmu. Rutinitas mencuci baju, menyetrika, memasak, mengantar sekolah dan pekerjaan lainnya yang biasa dilakukan di rumah. Namun seiring dengan kemajuan jaman menjadi ibu rumah tangga harus memiliki ilmu yang cukup. Perlu dipahami menjadi ibu rumah tangga adalah suatu profesi, maka menjalankannya harus dengan profesional.
Hal utama yang harus kita yakini adalah jangan pernah merasa malu karena tidak bekerja dan berprofesi ibu rumah tangga.  Terlepas berawal dari kesadaran atau keadaan yang memaksa untuk tidak berkarier, menjadi ibu rumah tangga tidak bekerja adalah profesi atau karier  yang patut dibanggakan. Saat kita memutuskan menjadi ibu rumah tangga itulah awal kita sedang meniti karier yang harus dibangun dengan kesungguhan , keikhlasan serta keyakinan demi meraih  “kesuksesan”.  Ibu rumah tangga adalah karier yang bergengsi dan istimewa yang menghasilkan Investasi di masa depan

Konsisten Dalam Memperjuangkan Hak Anak



Sejak Syahna kelas 7 SMP dan Nabila kelas 5 SD saya mengajak mereka untuk "keluar dari Zona Nyaman" mereka dengan bergabung  dalam Forum Anak Kota Bandung .  Forum Anak Kota Bandung (FOKAB) adalah Wadah aspirasi anak anak Bandung dalam mensosialisasikan hak anak  di bawah binaan  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPKB) Kota Bandung. Di FOKAB mereka berteman dengan anak anak dari berbagai kalangan, mulai dari anak anak berkebutuhan khusus (ABK), anak berhadapan dengan Hukum (ABH), anak Jalanan dan lain lain.  Semua dalam lingkungan yang aman karena selalu didampingi oleh  BPPK dan saya tentunya sebagai orang tua. Kegiatan yang sangat positif anak jadi lebih toleran, empati, rendah hati,  mudah bergaul. Keseriusan anak anak berlanjut dengan bergabung dalam lebih tinggi yaitu Forum Anak Daerah Jawa Barat (FA Jabar) dan seiring berjalannya waktu hingga saat ini aktif di Forum Anak Nasional (FAN) .
Berbagai kegiatan telah mereka ikuti, berbagai pengalaman berharga mereka dapatkan jaringan yang luaspun didapatkannya.  Alhamdulilah....



Semoga anak anak tetap konsisten dan istiqomah dalam memperjuangkan hak anak melalui Forum Anak ya Kak ... de.....
  










Surat Nabila untuk Presiden

Hari ini saya mendapat kabar bahwa Nabila memenangkan sayembara menulis surat untk presiden. Isi surat tersebut murni apa yang nabila rasakan dan harapkan......
berikut isi surat nabila

Bandung 30 Oktober 2015
Kepada Yth
Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo

Assalamualaikum Warohmatulohiwabarokatuh Semoga bapak selalu sehat walafiat.
Bapak Presiden yang saya hormati,ijinkan  memperkenalkan diri, saya Nabila Ishma Nurhabibah. Saya siswi di SMP Negeri 7 Bandung kelas IX. Selain aktif mengikuti kegiatan belajar dan ekstrakulikuler di sekolah.  Diluar sekolah saya  aktif dalam beroganisasi anak  binaan pemeritah Organisasi yang saya ikuti yaitu Forum Anak yang fokus pada masalah perlindungan anak. Menekuni bidang perlindungan anak sudah menjadi panggilan hati saya. Saya bercita-cita menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Saya menyadari bahwa masalah perlindungan anak tengah menjadi sorotan saat ini. Berbagai kasus pelanggaran hak anak kini terus bermunculan dan jumlahnya semakin sering terjadi. Meningkatnya berbagai kasus kekerasan secara psikis, fisik,  seksual, aborsi,ekploitasi dan penjualan anak,  membuat kami anak-anak Indonesia takut dan resah

Bapak Presiden, banyak diantara kami masih  merasakan perlindungan terhadap anak belum sepenuhnya terpenuhi. Sebagai pelajar saya mengamati dan mendapati guru-guru disekolah masih melakukan kekerasan kepada anak dengan dalil “melatih disiplin”.  Ini sangat tidak masuk akal menurut saya. Seorang pendidik seharusnya mendidik  dan membentuk anak  menjadi pribadi yang berkarakter dan bukan menjadikan anak  sebagai obyek atau sasaran kemarahan.. Saya mendengar betul bagaimana guru-guru membentak murid yang melanggar peraturan dengan nada yang keras disertai kata-kata  yang tidak pantas diucapkan kepada anak-anak seusia kami. Saya dapat merasakan bagaimana murid-murid yang mendapat cap anak nakal ini menjadi tertekan dan trauma serta dihantui ancaman-ancaman dari para guru.  Perlakuan seperti ini akan terus tersimpan dalam ingatannya hingga dewasa.   Bapak presiden,  guru-guru selalu mengatakan “jangan menuntut kami memenuhi hak kalian jika kalianpun tidak bisa menjamin hak kami sebagai guru.” Saya terkadang tertawa mendengar kata-kata guru yang merasa bahwa mereka juga perlu mendapat hak perlindungan guru.

Bapak Presiden yang saya hormati. Saya mewakili anak-anak Indonesia, mengucapkan terima kasih terhadap pemerintah yang telah melakukan berbagai upaya dalam perlindungan anak.  Saya mengetahui bahwa pemerintah telah mengeluarkan  Undang Undang 23 Thun 2002 yang direvisi melalui Undanga Undang no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak,  Sekolah Ramah Anak, Kota Layak Anak, dan berbagai program lainnya. Kami anak Indonesia,  berharap, semoga melalui instansi-instansi terkait dalam kepemimpinan Bapak saat  ini dapat segera  terelisasi berbagai program yang mendukung terwujudnya  perlindungan dan pemenuhan  hak anak demi mendukung generasi Indonesia yang berkarakter dan berprestasi.

Sekian surat ini saya sampaikan. Kami anak-anak Indonesia selalu mendoakan Bapak dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di negeri ini dan dapat mewujudkan RI yang Layak Anak.
Terima kasih, semoga Bapak berkenan.



Hormat saya,


Nabila Ishma Nurhabibah


Semoga surat ini sampai ke tangan Bapak Presiden........



Willingness to Change

Acara hari ini cukup padat. Saya meninggalkan rumah bersama anak anak pukul 05.45 pagi menuju sekolah dan tiba kembali di rumah pukul 18.30.   Pukul 20.30 saya membuka laptop dan mulai menuntaskan “hutang” saya hari ini yaitu menulis … Tidak ada ide yang cukup pantas untuk diangkat , mungkin karena agak lelah dengan kemacetan hari ini.   Tiba tiba saya mendapat ide untuk mengutip sebuah  catatan  yang berjudul  Willingness to Change   yang sudah dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia  yaitu :

Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah Dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan Kearifanku, Kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah
Maka cita cita itupun kupersempit
Lalu kuputuskan untuk mengubah keluargaku, Orang orang yang   paling dekat denganku
Tetapi celakanya merekapun tidak mau berubah
Dan kini …sementara aku terbaring saat ajal menjelang, tiba tiba kusadari
Andaikan  yang pertama kuubah adalah diriku
Maka dengan menjadikanku teladan mungkin bisa kuubah keluargaku
Lalu dengan inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun bisa mengubah negeriku
Kemudian siapatahu perubahan negeriku akan membuat negeri ini berubah

Saya menyukai catatan ini.  Catatan ini mengingatkan saya untuk  Tidak ragu untuk berubah….  Berubah menjadi lebih baik.  Memulai berubah dari diri sendiri dan menularkan “virus perubahan” pada orang orang terdekat.   Perubahan kecil yang kita mulai pada diri kita akan berdampak besar dan membawa perubahan besar . 



Nah tunggu apa lagi ayo kita berubah menjadi lebih baik ……..

Asyiknya Membuat Dreams Board dan Mandala Diri



Hari ini saya beruntung karena bisa menjadi observer  dan belajar bersama anak anak hebat Digital Class SMP 11 Bandung bagi anak anak CIBI .   Dengan difasilitasi oleh Ibu Yanti Kerlip, Bu Nia dan Teh Fitry dimulailah pembelajaran hari ini dengan   membuat Book Of Me selama 55 Menit.  Anak anak mulai berhitung  satu sampai enam, setelah itu mereka berkelompok sesuai dengan nomornya masing masing Anak anak dibagikan  6 kertas  hvs, kertas Koran, spidol berwarna lem dan gunting. Mulailah  anak anak memotong kertas, mencari  gambar , artikel , huruf . Wah asik nya mereka bekerja
Apa saja yang mereka buat ? Mereka diminta membuat  Book Of me dengan  halaman 1   yang menggambarkan “aku banget”   dan halaman 2-6 Menggambarkan rencana mereka untuk 6 minggu ke depan.
Waktu 55 menit terasa sangat cepat.  Anak anak yang asik mengggunting dan menempel gambar membuat book of me.  Rata rata mereka  bisa menyelesaikan 3-4 halaman book of me dari jumlah 6 yang disepakati.  Tidak masalah  yang penting kalian dapat menyelesaikannya dengan baik…  yee selamat ya atas kerjakerasnya. Kalian memang hebat….  Sekarang waktunya beres beres dan mengumpulkan sampah…  ayo jangan sampai ada sampah yang tertingal.


Waktunya Presentasi… Karena waktunya sedikit maka presentasi dilakukan oleh satu orang perwakilan  tiap  kelompok.;
Tanpa ragu mulailah anak anak hebat menpresentasikan apa yang  mereka fikirkan  misalnya  kelompok 2 memotong   gambar  kayu yang  dicat berwarna warni. Menurutnya pemilihan gambar ini  menunjukan suatu kreatif dan inovatif dan rencana ke depan akan membuat lampu penanda bencana
Aku ingin menjadi orang baik bukan orang pintar. Orang pintar tidak punya hati orang baik memiliki hati. Orang pintar bisa korupsi….


Di akhir acara Mereka diberi “tantangan” Membuat sesuatu yang bisa dipamerkan dalam pameran tanggal 15-17 di Gedung Pos…  dan anak anak pun menerima tantangan tersebut… Ayo semangat….. 

Sampai bertemu di cerita berikutnya …….

#ODOPfor99years#year6

Hadirkan Negara dalam Keluarga Kita

Saat ini rakyat banyak  merasa "negara" tidak mendukung kehidupan rakyat.  Harga barang pokok naik, Bahan bakar kendaraan naik turun,. Subsisdi dikurangi bahkan dihapuskan.  Tingkat kekerasan meningkat. Korupsi di segala bidang.  Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin terpuruk. Seakan semua yang negara lakukan semua salah, semua tidak mendukung rakyat.  Itu kejadian yang kita lihat di media televisi, media cetak, media online.  
Ya itu kalau kita melihat dari sisi buruknya. Tapi sadarkah kita bahwa sebenarnya negara juga banyak melakukan hal baik, namun kadang tidak terekspost media, atau kita yang tidak membuka diri untuk mencari tahu.
Saya adalah salah satu ibu yang berusaha melihat sisi baik yang negara lakukan, terutama pada keluarga. Banyak loh hal hal baik  yang negara lakukan dan berikan minimal negara tawarkan pada rakyat. terutama pada anak anak. 
Ini adalah sebagian kecil yang negara tawarkan melalui Kementrian  yang bisa dimanfaatkan dan bermanfaat bagi anak-anak

Kemenlu dan KPPA  mengundang  anak anak untuk memperingati 25 Tahun Ratifikasi KHA


Negara mendelegasikan Nabila mengikuti Kegiatan WCDRR di Sendai Jepang


to be continued


Menjaga Asa


Siang ini sekitar pukul 13.30 saya sampai di rumah setelah mengantarkan anak anak untuk rapat di BP3AKB Provinsi Jawa Barat.  Saat masuk ke dalam rumah ternyata ada paket dalam amplop coklat. Saya sudah mengira pasti itu adalah buku yang memang kami tunggu.  Dugaan saya benar amplop  itu berisi buku Menjaga Asa.


Buku “Menjaga Asa: kumpulan kisah inspiratif anak Indonesia mengejar cita dan harapan” adalah buku yang mengisahkan potret perjuangan anak nak Indonesia, dengan kegigihan dan kerja kerasnya mampu membuahkan hasil yang dapat menginspirasi dan teladan bagi anak anak lainnya. Buku ini dikeluarkan Oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini merupakan buku yang menuliskan potret 34 kisah anak anak Indonesia dari berbagai kisah kehidupan  berbeda, yang dapat memberikan pelajaran dan inspirasi bagi kita bahwa untuk tetap menjaga asanya, denga tidak pernah menyerah, dan selalu bekerja keras dengan penuh keyakinan.
Alhamdulilah Syahna adalah salah satu anak yang beruntung dipercaya mewakili anak anak Indonesia  dalam buku ini pada bab Kisah-kisah di Bidang Kepemimpinan dan Partipasi Publik.   Dalam artikelnya Syahna mengulas seputar keterlibatannya dalam Forum Anak, kegiatan kegiatan di luar sekolah, pemenuhan hak anak,dan bagaimana cara  syahna dalam membangun mimpi-mimpi baik untuk dirinya sendiri mapun untuk anak Indonesia.


Kutipan pandangan Syahna dalam buku Menjaga Asa

Syahna tentang memilih sekolah:

Dalam memilih sekolah Syahna tidak mau semata mata hanya mempertimbangkan aspek akademis saja. Ketika harus memilih SMA Negeri setelah tamat SMP, salah satu pertimbangan Syahna adalah memilih SMA yang mau memberikan ruang bagi murid-muridnya untuk tetap aktif berkegiatan.  Hal ini diwujudkan Syahna dengan tidak memilih SMA Negeri 3 Bandung, karena konskuensinya adalah tidak adanya ruang untuk aktif dalam kegiatan kegiatan lain  di luar kegiatan akademik, (Padahal saat itu Syahna mendapatkan kesempatan masuk ke SMA Negeri 3 melalui quota Anak Jawa Barat Bagi anak anak Jawa Barat berprestasi).  Syahna memandang bahwa pendidikan yang seimbang adalah pendidikan yang mengembangkan kemampuan akademik  dan non akademik.

Syahna dan Hak Anak

Salah satu mimpi yang ingin  Syahna  wujudkan  adalah mewujudkan lingkungan yang layak bagi anak. Ini dapat dimulai denga memberi ruang bagi suara anak dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) daerah seperti pelibatan Forum Anak dalam pembahasan mengenai infrastruktur kota. Syahna melihat masih banyak yang belum diperhatikan hal kecil misalnya seperti tersedianya zebra cross dan trotoar sehingga anak anak dapat sampai ke sekolah dengan aman.




#ODOPfor99days#day5



Setoran hari ini


Tadi malam saya baru pulang dari undangan Raker KerLiP di Jakarta sekitar pukul 22.30  Karena anak anak menginap di rumah eyangnya saya tidak langsung ke rumah tapi ikut menginap di rumah eyangnya anak anak.Rumah orang tua adalah rumah nyaman kedua setelah rumah sendiri. Berada di rumah orangtua seperti "pulang" ke masa kecil. Ngobrol dengan mama enak rasanya, tidur, lenyeh lenyeh di ruang keluarga membuat saya semakin nyaman. Sejak pagi laptop sudah saya nyalakan, namun menyalakan tidak berati menulis.... malah rasa nyaman berubah menjadi malas....hingga waktu menunjukkan pukul 15.35 tulisan dengan judul jadi ibu Harus Cerdas dan Berngetahuan Luas belum dapat saya selesaikan.

Sampai akhirnya saya mengambil keputusan meyudahi tulisan saya dan mengirim "setoran" hari ini.. Padahal  saya sudah menyukai menulis.....Bismillah besok  saya dapat menemukan ide yang lebih baik.....


 Ibu Harus Cerdas dan Berpengetahuan Luas

Ibu memilki peran yang penting dalam pembentukan  karakter , watak , kepribadian, mental, dan kepandaian anak.  Ibulah yang pertamakali mendidik anak. Ibu adalah guru yang pertama dan utama. Bahkan sejak saat kandungan suara yang didengar secara rutin oleh anak adalah suara dari dalam tubuh ibunya.  
Ibu tidak hanya menentukan masa depan anak namun juga masa depan suatu negara.  Bila ibu cerdas dan berpengetahuan luas maka akan melahirkan generasi generasi cerdas , tangguh, kuat dan pintar maka otomatis masa depan negara akan jauh lebih baik dibandingkan jika para ibu gagal mencetak generasi hebat

Pertanyaan yang harus kita renungkan.... apakah kita sudah menjadi ibu yang cerdas dan, berpengetahuan luas?  Mampukah dari tangan kita lahir generasi yang dapat membuat negara lebih maju...?  Jaman sudah berubah persaingan semakin keras, anak anak kita berada di era persaingan yang "kejam" bagi oyang tidak memiliki kemampuan. Sejauh apa kita sudah membekali anak kita?


#ODOPfor99days#day4







Berubah itu Mudah kok




Menjadi orang tua itu gampang-gampang susah.  Yang pasti menjadi orang tua tidak ada sekolahnya. Disadari atau tidak  orang tua kadang adalah sosok yang egois terhadap anak. Orang tua akan marah bila anak tidak mengikuti apa yang kita inginkan, tapi orang tua tidak mau sekedar mendengarkan apa yang anak anak inginkkan.

Apa yang seharusnya orangtua lakukan pada anak  ?

1.     Jadilah pendengar yang baik dan tunjukan empati   
Sebagai orang tua, siapkan diri kita dengan baik untuk mendengarkan anak. Kalau ibu dan bapak belum punya waktu, jangan bicara dahulu. Berikan kesepakatan waktu kapan kita bisa berbicara. Betul-betul hadirkan diri kita untuk mendengarkan mereka. Lihat matanya, perhatikan intonasi suaranya, dengarkan keluhannya, kenali perasaannya. Maka kita benar-benar bisa merasakan apa yang mereka rasakan. 

2.   Kita bukan hakim , anak kita bukanlah tersangka
Jangan melihat perbuatan anak dari sisi negatif/ buruk, dan jangan membanding-bandingkan. Misal: untuk mengatakan anak kita malas, ubah kalimat negatif menjadi kalimat positif, seperti “nak, kamu hanya perlu rajin sedikit, nak.”

3.   Tekan emosi kita dan "bungkus"    
Kalau kita sudah mampu mendengar dan   dan Apapun masalah anak kita, dengarkan dulu alasannya, lalu tidak menghakimi anak dan libatkan anak dalam mencari solusinya. 

4.     Membiasakan bersikap bijaksana
Orang tua memberikan apa yang dibutuhkan anak, bukan apa yang diinginkan anak.


5.    Kasih sayang
Bagaimana kita mampu memberikan kasih dan sayang kepada anak. Kita yang berperan dalam membentuk karakter  anak, membudayakan kebiasaaan-kebiasaan baik di dalam keluarga.



Nabila dan Panahan

Nabila  dan Panahan
Syahna dan Nabila sama sama menyukai olah raga.  Sebagaimana kakaknya sejak kecil Nabila sudah kami kenalkan dengan olahraga ringan.  Kami memang ingin olahraga menjadi bagian dari hidup keduanya.  Karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kebiasaan berolahraga.
 Saat ini usia Nabila 14 tahun , sudah 2 tahun lebih mendalami olahraga panahan.   Olahraga panahan adalah olahraga yang memerlukan keahlian dan skilltersendiri. Awalnya cukup sulit juga mempelajari olah raga ini.  Saya masih ingat betul 4 bulan pertama Nabila hanya melakukan tarik lepas karet, yang bertujuan untuk melenturkan otot di tangan dan bahu.  Olah raga panahan sangat menarik.  Pengendalian emosi ,mood dan konsentrasi sangat berpengaruh disamping skill dan kekuatan fisik. Dan alat atau busur yang digunakan cukup berat juga.
Jenis Busur yang digunakan
1.   Recurve Bow merupakan jenis busur yang  memiliki ciri khas bagian limb yang melengkung menjauhi pemanah.
2.       Standar Bow adalah busur yang  menyerupai recurve bow hanya materialnya berbeda
3.       Compound Bow  merupakan busur yang memiliki system penembakan yang unik, karena memiliki katrol yang membantu penembakan.  Berat di awal tapi ringan di akhir penembakan
Peralatan yang digunakan
Busur (bow), panah (arrow), pelindung jari (finger tab), pelindung lengan (armguard), alat pembidik (visir/sight), alat penahan getaran (stabilizer), kantong panah(side quiver), teropong (field glasses), bantalan (buttress) sasaran (target face).



Nabila merasakan manfaat yang positip dari olahraga panahan yang ditekuninya .  Dulu Nabila termasuk anak yang sulit berkonsentrasi, tidak sabar, sangat tergantung mood dan secara fisik mudah lelah.  Olahraga panahan sedikit demi sedikit merubahnya. Untuk seusianya  saat bertanding , dalam satu kali pertandingan Nabila harus menembak sebanyak 2 putaran dengan masing masing 6x6 anak panah.  Ini dibutuhkan fisik yang prima dan kesabaran. Setelah menekuni olagraga panahan selama 2.5 tahun perubahan dari segi emosi, konsentrasi, kekuatan fisik, daya tahan tubuh terlihat menajdi lebih baik…. Walauoun belum pernah mendapat gelar juara, namun peringkat yang diraihnya semakin baik, sebagai hasil dari ketekunan dan prestasinya,  Nabila mendapatkan kesempatan untuk menjadi atlet PPLPD Kota Bandung dengan uang pembinaan setiap bulan yang digunakannya untuk melengkapi busurnya….






Berminat ? Ayo bergabung bersama Nabila






Syahna dan Anggar

Syahna  putri kami yang pertama, usianya 17 tahun.  Sejak kecil syahna menyukai olahraga.  Memang kami membiasakan anak-anak menyukai olahraga.  Mulai dari sekedar jalan kaki, lari,  bersepeda, beladiri dan akhirnya menekuni olah raga anggar hinga sekarang.   Saat berusia 12 tahun tepatnya kelas VII SMP syahna  tertarik pada beberapa olah raga anggar, berenang dan basket.  Namun dengan berbagai pertimbangan Syahna memutuskan untuk serius memilih olahraga Anggar.   Anggar atau Fencing adalah seni olahraga ketangkasan dengan menggunakan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan memanfaatkan kelincahan tangan.
Dalam anggar dipertandingkan dlam tiga nomor yang dibagi berdasarkan jenis senjata yang digunakan
1.     Floret (foil) Pedang  yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas beratnya kurang lebih 500gram.

2.     Degen (eppe) Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkal pedang agak tebal dan samping ke ujung kecil., agak kaku, dengan pelindung tangan besar. Beratnya sekitar 750-770 gram

3  Sabel (sabre) Pedang yang digunakan berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin ke atas semakin pipih dan ujungnya ditekuk dengan berat 500 gram. Pemain menggunakan pelindung  tangan yang menutupi tangan hingga pangkal tungkai

Anggar memelukan konsentrasi penuh dan kecepatan.   Ditusuk atau menusuk lawan, merupakan keputusan cepat yang harus diambil dalam hitungn detik.  
Beberapa pertandingan baik antar club, kejuaraan daerah, kejuaran nasional, dan Porda telah diikutinya. Beberapa medali , piala dan piagam telang menjadi "koleksinya"…   dan itu didapatkannya dengan kerja keras namun dijalankan dengan senang hati


Pakaian anggar terdiri dari jaket, sarung tangan, kabel badan, Epee, celana, masker, plastron










Berminat ? ayo bergabung dengan syahna …….

Saya Tidak Suka Menulis


Saya Tidak Suka Menulis


Saya Ekasari Widyati, saya  adalah ibu rumah tangga dengan dua anak hebat, Syahna Rahmah Falihah dan Nabila Ishma Nurhabibah. Sudah 18 tahun saya menjalani profesi sebagai ibu rumah tangga. Latar pendidikan saya adalah Sarjana Teknik Planologi ITB.
Menulis bukan hobi saya apalagi  menulis  secara terus menerus ....wah rasanya  berat bagi saya, walupun saya menyadari  sebenarnya banyak hal yang bisa saya keluarkan dalam bentuk tulisan
Sebagai ibu yang menyadari tidak suka menulis bukan berarti tidak memberi motivasi pada anak anak untuk suka menulis.   Saya selalu memotivasi anak anak saya untuk menyukai menulis. Sesekali saya membuat tulisan tapi itupun hanya untuk kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan anak anak.  Saya selalu menjadi "editor" bagi tulisan anak anak saya....  Alhamdulilah tulisan hasil anak saya dengan saya sebagai editornya selalu mendapat penghargaan  bahkan sampai tingkat Nasional. ....  Tapi itu tetap tidak membuat saya menyukai menulis.

Semua berubah ....Pada bulan Akhir bulan Oktober saya diminta untuk membuat Modul Pembelajara Pendidikan Keluarga oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemdikbud .  Saya diminta untuk menuliskan Praktek baik yang telah saya lakukan berkaitan dengan pendidikan keluarga.  Jujur  saat itu saya panik... Waktu 1 bulan untuk menulis Modul rasanya sangat kurang.  Namun dengan  dukungan semangat dari suami dan anak anak, Alhamdulilah  Modul dapat saya selesaikan tepat waktu.
Sejak saat itu saya bertekat saya harus mulai menulis.... saya harus "memaksa" diri saya menulis setiap hari....  

Saya (harus) suka menulis....

Ini adalah sampul  depan Modul yang saya tulis