Bolehkan Anak Makan Sambil Melakukan Aktivitas Lain




Suara canda anak-anak kecil di sekitar kompleks rumah kami di Graha Asih Bandung terasa menghangatkan minggu pagi ini.  Hari minggu pertama di bulan Ramadhan.  Sedikit berbeda dari hari biasanya,tidak tampak sekumpulan ibu-ibu yang biasa  menyuapi anaknya sambil bermain atau sekedar berjalan-jalan, mungkin karena bertepatan dengan bulan ramadhan.

Mengajak anak makan sambil bermain, berjalan-jalan atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah adalah salah satu solusi yang terbukti cukup ampuh bagi sebagian ibu yang anaknya mengalami kesulitan makan.  Namun sebenarnya kebiasaan tersebut sangat tidak disarankan karena tidak baik bagi perkembangan dan kesehatan anak.
Makan,bermain dan berjalan-jalan  adalah  aktivitas yang berbeda. Saat anak-anak masih  kecil sebaiknya biarlah mereka berkonsentrasi melakukan satu aktivitas saja. Berbeda bila sudah beranjak dewasa karena sudah mampu membagi pikirannya. Makan sambil bermain atau melakukan aktivitas lain akan memecah konsentrasi mereka. Sebaiknya sejak kecil biasakanlah  anak makan dengan posisi duduk bersama keluarga.

Kita mengenal hadist yang berbunyi laa ta’kulanna ahadukum qoiman yang artinya janganlah sekali-kali makan dan minum sambil berdiri. Tentunya ada alasannya.  Sebuah penelitian dalam Journal of Acdemy of Nutrition and dietetics menjelaskan bila anak makan dengan tidak dalam keadaan duduk, maka  karbohidrat yang dimakan akan cepat diolah menjadi energy. Akibatnya perut jadi cepat kosong. Selain itu juga makan sambil berjalan bermain atau menonton TV  dapat membuat anak tersendak, muntah, mengemut makanan(karena lebih tertarik pada maianannya) juga makan terlalu banyak. 

Lalu bagaimana jika anak sudah terbiasa makan sambil melakukan aktivitas lain? Kita harus menghentikan kebiasaan tersebut. Orangtua tentunya lebih mengetahui mood dan cara untuk membujuk anaknya untuk dapat melakukan aktivitas makan sambil duduk, namun tidak ada salahnya melakukan beberapa hal sebagai berikut
1.  Siapkan peralatan makan yang menarik nyaman dan disukai oleh anak.
2. Berilah anak makanan yang disukainya.  Buatlah variasi bentuk dan rasa makanan sehingga anak tidak mudah bosan
3.  Usahakan minimal 1 kali dalam sehari anak bisa makan bersama seluruh keluarga.

Pembiasaan makan yang baik akan menurunkan risiko pola makan yang salah saat dewasa nanti. 

Ekasari Widyati
#IKerLiPParenting

Kesal, Marah atau Sabar ?

Bulan Ramadhan adalah momen untuk memperbanyak ibadah. Salah satu bentuk ibadah yg ingin kita perbanyak salah satunya adalah mengaji.
Namun apa yg terjadi jika pada saat bunda baru akan mulai mengaji, di saat yg bersamaan si kecil merengek lapar minta dibelikan kue. Kesal? Marah atau sabar. 

Saya sedang berada di ruang tunggu rehabilitasi medik RS Al Islam menemani mertua. Dihadapan saya ada seorang ibu yang  baru akan memulai mengaji. Namun di waktu yg hampir bersamaan jagoan kecilnya tiba tiba merengek lapar ingin kue. Sepertinya "si" ibu merasa ibadahnya terganggu oleh anaknya. Ia marah, bersuara cukup tinggi.  Sambil menutup kembali Al Quran yg baru dibukanya ia berusaha mendiamkan jagoan kecilnya. Berbagai jurus membujuk dilajukannya salah satunya  dengan menakuti anaknya."Jangan nangis itu ada dokter, nanti disuntik". "Ancaman" itu rupanya tidak membuat anaknya jadi tenang malah bertambah keras tangisnya. 

Anak adalah amanah bagi kita Menjaga dan mendidiknya dengan sabar dan iklas  adalah ladang ibadah bagi kita. Dalam mendidik anak, gunakanlah cara baik. Menakut-nakuti anak, mengeluarkan kata-kata keras serta  membentak, akan berdampak  dalam pembentukkan kepribadian anak.

Bersabarlah apabila anak melakukan hal yang tidak menyenangkan. 
Astaghfirullah.
Hadapilah dengan kesabaran dalam menghadapi  tingkah anak yg seringkali melakukan hal yg tidak pada tempatnya bahkan membuat kita malu.

Bulan ramadhan ini saatnya melatih bersabar.


Didiklah anak anak dengan sepenuh hati dan diiringi doa kepada Allah SWT

Yuk Ajak Anak Ke Pasar Tradisonal



Tentu suatu kebahagiaan bila saat bulan Ramadhan dapat memasak sendiri makanan untuk kelurga. Belanja bahan makanan di pasar tradisional adalah salah satu solusinya. Pertimbangan harga dan kelengkapan berbagai kebutuhan rumah menjadi  alasan utama walupun kadang kita kurang nyaman dengan kondisi pasar.

Hari ini saya menemani ibu, berbelanja di pasar tradisional Simpang Dago.  Saya bertemu beberapa bunda yang mengajak anaknya ikut berbelanja.  Dengan kondisi pasar Simpang Dago yang kurang nyaman, tentunya akan membuat anak juga tidak terlalu senang berada di pasar  Tapi tahukah ayah bunda bahwa ada banyak pelajaran yang dapat dipetik oleh anak saat diajak ke pasar. Beberapanya diantaranya adalah :
·     Melatih anak bersyukur dan menghargai orang lain.  Hal ini dapat diajarkan saat anak bertemu dengan beragam pengunjung pasar dengan berbagai tingkat sosial dan profesi yang beragam.
·       Mengajarkan anak besosialisasi mengasah kepedulian sosial.Saat di pasar anak akan  melihat bagaimana cara  penjual dan pembeli saling menyapa, hingga melihat proses tawar menawar. Apa yang anak lihat ini   akan melatih kepekaan,  rasa kekeluargaan serta mengasah kepedulian sosial.
·    Beragamnya barang  dengan tata letak yang kadang tidak beraturan dengan harga yang tidak terpampang, akan melatih anak melihat serta  mengamati dan membangkitkan rasa ingin tahu. Ini juga kesempatan yag baik untuk mengenalkan dan menjelaskan berbagai barang (buah, sayur, bumbu, alat rumah tangga)yang mungkin jarang anak kita lihat.
·   Melatih kesabaran anak dan orang tua. Kondisi pasar yang tidak beraturan dengan para pembeli yang saling berdesakan dan kadang ingin lebih dahulu tentunya akan membuat anak tidak nyaman. Namun inilah moment kita melatih kesabaran anak dengan mengantri menunggu giliran.
· Mempererat hubungan orangtua dan anak. Saat belanja dapat dimanfaatkan untuk saling mengobrol dan merencanakan makanan apa yang akan dimasak. Anak juga terlatih untuk saling menolong dengan berbagi membawa belanja

Mendidik anak dapat dilakukan dengan berbagai cara menyenangkan. Mengajak anak berbelanja ke pasar adalah salah satu caranya dan memang banyak pelajaran yang dapat diambil. Nah jadi tidak ada alasan kan untuk tidak mengajak anak berbelanja ke pasar tradisional kan?

#iKerLiP