Mempersiapkan Anak Menjadi "Dirinya Yang Baru" (bagian4)

Ketertarikan dengan Lawan Jenis
Saat masa pubertas, ketertarikan dengan lawan jenis adalah hal yang sangat alami.  Setiap orang tua memilki pandangan yang berbeda mengenai hubungan  anaknya dengan lawan jenis.  Dipelukan kesepakatan dan keterbukaan dalam membicarakan hal ini,  Pengertian tentang bahayanya hubungan intim dengan lawan jenis atau hubungan bahkan trend hubungan sesama jenis perlu dibicarakan.
Makanan Bergizi dan Pola Makan
Anak anak dapat menghadapi masa pubertas dengan baik bila selalu makan manan yang bergizi.  Anak perlu selalu sehat dan bertenaga, rambut, kulita juga akan terlihat lebih sehat. Berat badan ideal yang tetap dapat dicapai.  Saat masa pubertas anak anak memelukan makanan dalam jumlah yang sama dengan wanita dewasa, karena saat itulah anak anak mengalami perubahan yang cepat.  Biasakan menerapkan Makanlah saat lapar dan berhenti jika sudah kenyang. Jangan terlalu kuatir dengan kenaikan berat badan, karena seiring dengan bertambahnya tinggi badan, anak anak kan terlihat ramping kembali.  Saat tidur, anak anak menggunakan energy dan itu perlu diganti pada saat sarapan.  Sarapan cukup dan bergizi dapat menghilangkan rasa lesu dan lemah serta meningkatkan konsentrasi sehingga anak anak data beraktifitas dengan baik sepanjang hari.
Kadang anak mengalami ganguan makan.  Ganguan makan adalah masalah serius, kadang penyebabnya adalah gangguan emosioal karena ketajutan akan gemuk.   Ganguan makan bisa diebabkan oleh pertumbuhan gigi.  Saat anak menginjak usia 13 tahun anak mulai memilki gigi dewasa yang harus  bertahan seumur hidup. Anak anak perl diingatkan bagaiman cara merawat gigi dengan baik.
Olah raga dan aktiviitas fisik lainnya
Olah raga membuat anak anak lebih bertenaga  dan sangat baik bagi fisik maupun mental Olah raga membantu anak anak tidur nyeyak, mengurangi stress dan membuatnya terlihat lebih menarik karena bugar serta menjaga berat badannya agar tetap ideal.  Olah raga memiliki manfaat untuk jangka waktu panjang.  
Pada Masa pubertas tubuh anak anak harus digerakkan , karena ini lah saat yang tepat dalam membangun otot mereka (termasuk otot jantung)  serta tulang.    Olah raga yang baik adalah olah raga yang membina stamina, kelenturan dan kekuatan.  Karena ini semua akan membangun stamina sehingga anak anak tidak mudah letih.  Saat ini telah banyak pilihan olah raga yang dapat dilakukan oleh  anak anak.  Apappun jenis olah raga yag mereka pilih yang terpentinga adalah melakukan aktivitas fisik.  Karena melakukan kativitas fisik jauh lebih baik dari pada tidak melakukan apapun.
Istirahat dan Tidur
Pubertas adalah masa dimana tubuh dan pikiran anak kita bekerja dengan keras, jadi dibutuhkan waktu untuk istirahat dan pemulihan.  Pada saat tidur tubuh  akan memperbaiki dirinya sendiri.  Untuk anak usia 8-10  tahun diperlukan sekitar 10 jam waktu tidur dan usia 11-15 tahun memerlukan 9 jam.
Menjaga Kebersihan

Pada masa pubertas, tubuh anak anak banyak mengeluarkan keringat. Keringat yang bercampur bakteri akan menyebabkan bau yang kurang sedap.  Tubuh  memilki kelejar keringat di seluruh kulit.  Namun kelenjar keringat ini kebih banyak di area ketiak dan sekitar alat kelamin.  Karena itu kebersihan di kedua area terebut perlu lebih diperhatikan. Selain itu juga kebersihan rambut dan wajah perlu diperhatikan

Mempersiapkan Anak Menjadi “Dirinya Yang Baru” (Bagian ke 3)



Tumbuh Rambut Halus di Bagian Tubuh Anak
Tumbuh rambut di bagian kemaluan, ketiak dan kaki adalah tanda anak memasuki masa pubertas.  Namun perubahan ini yang kadang tidak disadari  oleh anak   bahwa ini adalah  saat memasuki masa pubertas. Mungkin anak tidak suka akan hal ini karena merasa sedikit risi bila kita menanyakannya.  Ada anak yang dengan sendirinya bercerita pada ibunya kalau ia memiliki rambut baru di kemaluannya. Tapi mungkin juga ada yang tidak mau membicarakannya.  Kita sebagai ibu perlu lebih pandai untuk mencari tahu.  Bisa jadi pada saat anak mulai  malu membuka atau memakai pakaian/celana  didepan kita meraka menutupi bagian kemaluannya yang telah memiliki rambut.  Setidaknya bisa kita ketahui dengan melihat gelagatnya.
Rambut di ketiak anak biasanya tumbuh sekitar 1 tahun setelah tumbuh rambut di kemaluan.   Rambut ini akan lebih mudah terlihat terutama saat anak menggunakan baju tanpa lengan.   Seperti halnya kita anak biasanya juga merasa risi dengan tumbuhnya rambut diketiak.  Ibu perlu mengajari anak bagaimana merawat rambut baik diketiak maupun di kemaluan baik menurut agama maupun kesehatan, agar anak tidak merasa  pertumbuhan kedua rambut tersebut menjadi gangguan baginya.
Untuk sebagian anak akan terjadi pertumbuhan rambut di kakinya. Hal ini normal terjadi. Bila pada akhirnya dalam beberapa kasus pertumbuhannya cukup mengganggu karena lebat bisa juga dilakukan pencukuran, namuki543re21n harus dilakukan dengan hati hati, karena kulit di kaki gampang sekali terluka.

Tumbuh Payudara pada anak
Ibu perlu perhatikan saat anak gadis kita menggunakan  baju berbahan kaos dapat terlihat pertumbuhan payudara anak kita.  Biasanya payudara akan terus tumbuh hingga anak berusia 17 tahun.  Pada awal masa pertumbuhan payudara, anak akan merasakan geli dan gatal, namun hal ini tidak akan berlangsung lama.  Salah satu payudara anak kita mungkin saja akan tumbuh lebih cepat, namun tidak perlu kuatir besar keduanya akan berbeda.  Ukurannya akan sama, namun tidak ada satu orang pun yang memikili payudara yang benar benar simetris. Nah saatnya ibu membelikan anak anak bra.  Bra haruslah pas dan agak ngepas supaya tidak naik ke atas.  UKuran cup tidak boleh terlalu besar karena bisa berkerut dan jangan terlalu sempit karena payudara akan tersembul keluar.

Menstruasi
Sebaiknya ibulah orang pertama yang mengenalkan  menstruasi pada anak.  Ibulah yang pertama menjelaskan bahwa menstruasi adalah keluarnya sedikit darah dari vagina selama beberapa hari dalam sebulan. Menstruasi hanyalah salah satu pertanda bahwa tubuh kita bekerja dengan baik yang tidak perlu ditakutkan.  Menstruasi biasanya  dimulai 2,5 tahun sejak payudara anak kita muncul atau di usia 10-15 tahun.  Awal  akan dimulainya menstruasi pertama biasanya  ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina. Biasanya jangka waktu satu menstruasi ke menstruasi berikutnya adalah 28 hari  atau 4 minggu sampai 1 bulan, namun ada juga yang dari 20 ke 35 hari bahkan lebih. Waktu masa mentruasi rata-rata paling sebentar 2 hari dan paling lama 8 hari.
Masa awal menstruasi adalah masa-masa sulit bagi anak kita karena mungkin saja anak mengalami sakit dan sindrom pra menstruasi. Menstruasi adalah bagian dari pertumbuhan ada yang mengalami masalah namun ada juga yang tidak bermasalah  Pada masa ini kadar hormon anak akan naik turun dan kadang ini membuat anak tidak nyaman.  Beberapa perempuan merasa sakit di bagian perut bagian bawah pada awal menstruasi, yang disebabkan hormon yang mempengaruhi otot-otot dalam Rahim.  Olah raga kadang bisa sangat membantu, Tapi kalau anak merasa sakit saat berolahraga biarkan ia istirahat dan berilah sebotol air hangat yang diletakkan di perut.  Namun bila tidak hilang juga dan sangat menggangu berikan obat penghilang rasa sakit.  Selain rasa sakit di bagian bawah perut saat menstruasi kadang  beberapa anak merasa bengkak, sakit kepala, lesu dan lemah atau dikenal dengan PMS (pra mesntruasi sindrom).  PMS tidak ada obatnya tapi ibu bisa berikan makanan bergizi sedikit tapi sering dan istirahat cukup.
Sebenarnya darah menstruasi itu sangat bersih  namun setelah keluar dari tubuh, darah akan bertemu bakteri di udara, dan ini akan menyebabkan darah menjadi berbau.  Pemilihan pembalut yang tepat baik ukuran  atau bentuk sangat berpengaruh pada kenyaman anak.   Ibu perlu juga mengajari pada anak bagaiman cara membersihkan pembalut  sebelum dibuang serta cara mandi besar setelah selesai mentruasi bagi umat muslim.

Perasaan anak saat mengalami mentruasi biasanya sangat cepat berubah. Perubahan ini disebabkan oleh hormon dalam tubuhnya yang masih harus mencari tingkatan yang tepat hingga akhirnya stabil. Seringkali anak anak merasa sudah mulai beranjak dewasa.  Mereka merasa tidak mau bergantung pada orang tua. Edangkan kita sebgai orang tua selalu ingin melindungi dan merasa anak anak tetap belum dewasa. Komunikasi adalah kunci utama untuk tetap menjaga hubungan baik dengan anak.

Mempersiapkan Anak Menjadi “Dirinya Yang Baru” (Bagian ke 2)


Perubahan Apa Saja yang Terjadi pada Anak di Masa Pubertas ?
Pada Bagian pertama telah dibahasa bahwa anak kita akan mengalami perubahan dan memasuki masa Pubertas.  Lalu perubahan apa saja yang akan terjadi pada anak kita  sehingga anak kita akan menjadi “dirinya yang baru” ?    Sebelum membahas lebih lanjut masa perubahan pertama pada tubuh hingga masa awal mestruasi bisa memakan waktu sampai 3,5 tahun.  Setelah itu masih berjalan beberapa tahun lagi hingga pertumbuhan itu benar benar berhenti.  Saat itu anak akan mengalami banyak perubahan baik fisik maupun mental.  Orang tua perlu lebih sabar dan tetap “jeli” dalam menemaninya.  Yang perlu diingatkan bahwa anak-anak akan tetap menjadi dirinya, yaitu ana k-anak kita namun dengan versi yang lebih dewasa.

Anak Terlihat Lebih Tinggi dan Lebar
Saat kita melihat anak kita dalam”ukuran” badan lebih tinggi dan lebar dengan sangat cepat, ini bisa menjadi awal pubertas terjadi.  Saat ini perubahan perubahan lainnya bisa saja sedang berlangsung.  Namun tidak harus semua anak perempuan akan mengalami perubahan yang cepat,  bisa saja mereka mengalami perubahan secara bertahap selama beberapa tahun kedepan

Bertambah Tinggi
Anak perempuan biasanya memulai pertumbuhan tinggi badan di usia 11,5 tahun , tapi bukan tidak mungkin ada anak yang tumbuh lebih muda atau lebih tua dari usia ini. Saat anak mengalami pertumbuhan lebih awal bisa saja ia akan berhenti tumbuh lebih cepat dan sebaliknya anak yang mengalami pertumbuhan lebih lambat mungkin bisa menyamai tinggi teman temannya yang lebih dulu tumbuh atau malah bisa lebih tinggi dari mereka. 

Berat Badan
Pada masa awal pebertas, biasanya ditandai juga dengan bertambahnya berat badan.  Pada masa ini tubuh anak memerlukan tambahan lemak sebagai cadangan energy tubuh. Selain lemak, berat badan anak bertambah karena pada masa ini pertumbuhan otot dan tulang mulai terjadi disamping pertumbuhan organ lainnya seperti jantung dan hati. Otot anak akan banyak terbentuk pada masa anak mengalami puber, ini menjadi alasan mengapa kita harus memberikan makanan dengan gizi yang cukup disertai olah raga. Anak biasanya mulai mengalami kekhawatiran saat berat badannya mulai bertambah.  Kita perlu mengingatkan agar mereka tidak kuatir dengan bertambahnya berat badan karena tubuh mereka sedang mengalami proses pertumbuhan.

Tubuh Anak Mulai Melebar

Pinggul anak merupakan bagian dari tubuh yang terlihat lebih lebar pada masa pubertas. Ini disebabkan karena tulang pada pinggul anak mulai menjadi lebih lebar dan membuat ruang lebih terutama bagi anak perempuan.  Ruang inilah yang nantinya oakan “menyimpan” bayi kelak bila ia dewasa.

Mempersiapkan Anak Menjadi “Dirinya Yang Baru” (Bagian ke 1)



Tumbuh Dewasa dan Masa Pubertas pada Anak  
Tanpa disadari anak anak kita telah mengalami pertumbuhan.  Sebagai ibu yang merawat anaknya tentunya masih teringat bagaimana rasanya hamil, melahirkan, menyusui, bermain bersama, belajar berbicara, berjalan, sekolah dan sekarang anak anak sudah mulai dewasa.  Sudah  waktunya anak anak mengalami perubahan yang sangat banyak.  Beberapa diantara kita menyadari perubahan yang terjadi pada anak anak, namun ada pula yang tidak menyadarinya.  Perubahan ini tidak ada patokan usianya.  Perubahannya ini sangat berbeda antara satu anak dengan anak lainnya walaupun mereka kaka beradik.  Anak kita tidak bisa mengetahuinya sebelum akhirnya hal itu terjadi pada dirinya  Sebagai ibu kita harus benar benar “pasang mata dan telinga”  kapan perubahan pada anak kita terjadi.   Perubahan itu  adalah Pubertas.  Pubertas adalah fase dalam kehidupan baru anak gadis kita.  Masa ini adalah cara alamiah anak menjadi semakin dewasa.

Kapankah Masa Pubertas terjadi ?
Secara umum masa pubertas terjadi pada usia 8-13 tahun.  Tapi tidak berarti beberapa anak mengalaminya setelah melewati usis 13.    Masa ini termasuk masa masa yang sulit bagi anak anak kita, sekaligus masa pertumbuhan yang pesat.  Kenyataannya pada saat tubuh anak anak kita siap maka saat itulah tubuh mereka akan tumbuh.  Pertumbuhan pada anak anak pada usia yang sama bisa saja berbeda.  Mungkin saja anak kita baru akan tumbuh sedangkan teman seusianya sudah selesai tumbuh dan berkembang atau juga sebaliknya.  Kadang perbedaan masa pertumbuhan awal ini membuat anak anak menjadi malu.  Adakalanya seorang anak merasa bangga dengan perubahan “tubuh barunya”  namun bukan tidak mungkin sebagian anak merasa malu bahkan minder.  Apalagi bila anak terlambat mengalaminya.  Kadang mereka “merasa tertinggal”.  Merasa “tubuhnya” masih seperti anak kecil, padahal mereka tidak mau dianggap seperti anak kecil atau sebaliknya.  Sebagian anak sudah tumbuh dan berkembang namun mereka masih tetap ingin seperti layaknya anak  kecil.
Perlu diingatkan pada anak anak bahwa semua ini adalah proses alamiah.  Tidak ada yang bisa mempercepat atau memperlambat proses ini.  Bukanlah suatu masalah pada usia berapa mereka pertama kali puber karena ini akan terus berubah hingga anak anak benar benar dewasa.


Lalu apa saja yang akan terjadi ?  silahkan ikuti kelanjutannya pada  artikel berikutnya yang berjudul  Perubahan Apa Saja yang Terjadi pada Anak di Masa Pubertas ? (bagian ke 2)

Ibu yang bahagia adalah Kunci kebahagian anak dan Keluarga



Menjadi seorang ibu dan memiliki anak merupakan keinginan hampir semua wanita, bahkan bagi yang baru berencana  untuk membina rumah tangga. Namun seberapa bahagiakah kita dengan kehidupan yang sekarang kita jalani?  Bila Jawabannya Bahagia…. Pertanyaan selanjunya adalah sebahagia apa …. Untuk skala 1-10
Fakta mengatakan bahwa ibu rumah tangga dengan anak usia <18 tahun  tingkat stress, rasa sedih, marah serta depresi lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Pengerjaan sehari hari yang berulang, mulai dari bangun pagi mengurus kebutuhan suami dan anak, antar anak ke sekolah, cuci baju membersihkan dan membereskan  semua ruangan di rumah, cuci piring, belanja, masak.  Jemput anak di sekolah, kembali ke rumah  mengerjakan urusan rumah, beres beres rumah lagi, mencuci piring, menyikat kamar mandi hingga menemani anak belajar dan ditutup dengan istrahat.  Sebelum sempat merencakan beberapa kegiatan mulai dari bekal anak ke sekolah,  rencana ke pasar, masak apa dan lain lain. Semua pekerjaan rutin dilakukan berulang  dan semua pekerjaan rumah tangga tersebut tidak pernah ada kata selesai. Ibu rumah tangga seringkali dilanda rasa tidak berguna.
Menjadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan menghabiskan waktunya dirumah bukanlah hal mudah, tapi juga bukan sesuatu yang sukar.  Seringkali kita dengar bahwa menjadi Ibu   tidak ada sekolahnya.  Darimana para ibu dapat  belajar agar menjadi ibu yang baik, padahal menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah.  Berbagai kendala dan permasalahan akan muncul secara bersamaan. Namun seiring dengan kemajuan jaman menjadi ibu rumah tangga harus memiliki ilmu yang cukup. Perlu dipahami menjadi ibu rumah tangga adalah suatu profesi, maka menjalankannya harus dengan profesional.
Kunci Utama yang harus kita yakini adalah jangan pernah merasa malu karena tidak bekerja dan berprofesi ibu rumah tangga.  Terlepas berawal dari kesadaran atau keadaan yang memaksa untuk tidak berkarier, menjadi ibu rumah tangga tidak bekerja adalah profesi atau karier  yang patut dibanggakan. Saat kita memutuskan menjadi ibu rumah tangga itulah awal kita sedang meniti karier yang harus dibangun dengan kesungguhan , keikhlasan serta keyakinan demi meraih  “kesuksesan”.  Ibu rumah tangga adalah karier yang bergengsi dan istimewa yang menghasilkan Investasi di masa depan. 
Dilema yang sering timbul saat seorang wanita menyelesaikan pendidikannya di jenjang pendidikan tertentu,  seperti Sarjana, doktor apalagi lulusan perguruan tinggi ternama.  Harapan besar biasanya muncul dari kedua orang tuanya  ketika anak menyelesaikan kuliahnya.   Orang tua biasanya menyodorkan , pertanyaan akan bekerja dimana,apa sudah ikut pendaftaran CPNS?  sudah melamar kerja ke mana saja, mau coba membuka usaha?
Situasi sulit bila jawabannya adalah “setelah  menikah saya tidak bekerja, dan memilih menjadi ibu rumah tangga”.  Biasanya perlu waktu untuk mendengar komentar dan jawaban dari orang tua kita.   Dan perlu waktu yang cukup lama juga sampai akhirnya kedua orang tua mengerti dan memahami pilihan kita. Situasi  menjadi jauh lebih berat pada saat seorang ibu bekerja memutuskan  untuk berhenti bekerja dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. 
Setiap wanita dilahirkan dengan potensi, kemampuan dan kepandaian yang  berbeda.  Dengan memperoleh pendidikan yang tinggi tentunya semakin besar peluang untuk turut bersaing dalam merealisasikan ilmu yang dimilikinya.  Berkarier di luar rumah menimbulkan kepuasaan tersendiri yang dapat meningkatkan “harga diri” sebagai individu terangkat. Berbeda dengan perempuan yang memilih berkarier di rumah sebagai ibu rumah tangga.  Baginya, seolah tidak ada penghargaan yang pantas disandangnya selain kepuasan dan merasa beruntung karena banyak waktu bertemu dan bermain dengan keluarga.Di Indonesia kebanyakan wanita yang berpendidikan tinggi masih merasa rugi bila akhirnya berprofesi  menjadi ibu rumah tangga.   Disadari atau tidak anak anak dari wanita berpendidikan tinggi malah berada dalam pola asuh  dan didikan para pembantu rumah tangga atau baby sitter. Memang tidak bisa dipungkiri anak anak tersebut pada akhirnya mendapat pendidikan yang berkualitas  karena mendapat dukungan finansial yang kuat. Namun ada yang berbeda dengan anak anak yang memang sepenuhnya berada dibawah bimbingan ibunya, pola pikir dan jiwa mereka duplikasi dari orang tuanya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga  di rumah, terutama dalam menanamkan pola asuh yang baik pada anak,  namun bila tidak memiliki ilmu yang cukup dan tidak dikelola dengan baik akan menjadi sebaliknya. 

Ibu Rumah Tangga di Jepang
Kadang  kita perlu bercermin pada Negara lain,  salah satunya Jepang .   Jepang mengenal apa yang dinamakan Kyoiku Mama (ibu pendidik) yaitu seorang ibu rumah tangga yan mengajarkan sendiri nilai nilai disiplin, pengorbanan, kerja sama dan kesederhanaan di rumah, sehingga saat anak anak bersekolah, sekolah tidak direpotkan lagi dengan masalah -masalah perilaku anak didik karena nilai-nilai luhur telah melebur dalam karakter setiap siswa sejak dari rumah
Motivasi para  wanita Jepang  memilih berkarir sebagai ibu rumah tangga profesional maupun sebagai ibu pendidik adalah untuk memberikan fondasi nilai nilai pendidikan berperilaku sejak dini kepada anak-anaknya, terutama di masa-masa emas, yaitu pada usia lima tahun pertama masa perkembangan pesat otak seorang anak. Seorang pengamat Jepang, Reingold, mendefinisikan Kyoiku Mama sebagai berikut "She becomes directly involved in and identified with the child’s succes or failur". Menurutnya “Para ibu pendidik itu secara langsung terlibat dalam kesuksesan atau kegagalan anak-anaknya.  Para ibu di Jepang ini memiliki gelar kesarjanaan S1 dan S2 walaupun mereka ‘hanya’ bertugas mengurusi rumah. Mereka berprinsip  pendidikan yang mereka tempuh selama ini tidak akan sia-sia karena mereka yakin dengan ilmunya mereka dapat  memperjuangkan pendidikan anak-anak mereka. Hal itu lebih berharga daripada  mengejar karir dan cita-cita. Para ibu di Jepang lebih suka menghabiskan waktu di rumah untuk membuat makan siang, mencuci dan menyetrika seragam sekolah dan terus menerus memotivasi anak-anaknya untuk bekerja keras meningkatkan prestasi akademis mereka. Dan mereka lebih senang disebut sebagai wanita yang sukses dalam mencetak anak-anaknya yang berhasil, dan bukan sukses dikarier mereka. Mereka sekolah tinggi bukan untuk berkarier tapi “mendidik anak” itulah karier mereka yang tertinggi.

Kiat Sukses Berkarier Sebagai Ibu Rumah Tangga
1.      Selalu menanamkan nilai-nilai agama, budaya,kesantunan, kesederhanaan, moral, etika dan tata karma pada anak  dalam kehidupan berkeluarga
2.      Komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik
3.      Ibu harus mempunyai keinginan untuk  tumbuh bersama anak. Tidak memposisikan menjadi yang paling pandai, namun harus memiliki keinginan untuk belajar dari berbagai sumber bahkan dari anak sekalipun
4.      Segeralah berubah, jadilah ibu penuh cinta dan kasih sayang, yang selalu disayangi, dirindukan dan dibutuhkan oleh anak, bukan orang tua yang ditakuti sehingga  anak lebih nyaman bila bersama orang lain.
5.      Dapat “memainkan” emosi. Emosi karena emosi itu suatu proses alamiah bagi setiap manusia. Amarah, emosi bisa dating kapan saja dengan pemicu hak kecil sekalipun.  Untuk itulah “memainkan” atau “menyetel” emosi terutama dalam mengahdapi anak
6.      Cerdas dan pandai dalam menilai apa yang diinginkan dan dibutuhkan serta dapat memisahkan antara obsesi dan ambisi demi menghindari perlakuan salah pada anak.
7.      Biarkan anak berbicara mengungkapkan keinginanannya, hargai pendapatnya, jangan selalu menyalahkan dan menghakimi dan beri dukungan penuh dalam meraih apa yang menjadi mimpi-mimpinya.
8.      Jadikanlah tempat tinggal kita menjadi rumah Idaman (indah , damai, aman, nyaman) dimana kita bisa dengan tenang berkarier dan juga idaman bagi seluruh keluarga terutama bagi anak

Nah jadi tidak ada alasan kan untuk tidak berbahagian menjadi ibu…..